Wednesday, December 24, 2008
cinta terbakar lagi . lagi
sosokku yang jadi api. kenangan menyala
kita pernah mendewa janji
menjadi abdi kepada kata dan cinta
pernah percaya sepenuh nyawa.
sekali berdetak tetap ada yang berjejak
di denai usia . lalu menyembunyinya
menjadi rahsia setua rindu.
ia setanggi dalam ruang dan waktu.
dan semerbak tatkala malam lena
mengulit kangenku dan
di dalam mimpi kita bercumbu
kini kita rasai degup tanpa merahhati
asyik oleh liat kehidupan.
lihat foto keluarga tergantung membuat dinding
antara
tak kusedari paru-paru penuh sepi
dewasa yang asing dari kata dan cinta
hanya perjalanan hari demi hari tanpa penghabisan
mercutanda usia !
cinta terbakar lagi . lagi
sosokku yang jadi api. kenangan menyala
dan aku tahu tak kan bisa jadi pembunuhmu
cinta lama
Tuesday, November 18, 2008
isiperut merembes ghairah jiwa
ada sari lain tumbuh dalam tubuh
kepala anak muda itu,
berlitup dewangga calvin klien
tidak lagi berperan belalang sembah
terlepas dari cengkam bayang2.
pilar-pilar liberalisasi mengusir sangsi
katak tak lagi di bawah tempurung
& berakrobat menuju langit,
begitu terbuka angkasa
“ dan adampun diajar nama2 “
bersarang di akal jadi permata.
kini nota kaki yang terbang
meninggalkan hujung mukasurat
jadi sajak melaung perkasa kata,
berpencak di tengah arena
menggaris sempadan dendam
menggasak sejarah silam ,
pucuk2 bertunas berpaling
ke arah matahari segar dalam
fotosintesis sastera bangsa
meliuk-lintuk dalam gerak indah
mengikut irama darah menjelma
nyawabahasanyawabangsanyawanegara
dari relung jiwa merdeka
Friday, September 19, 2008
Monday, September 8, 2008
inilah sajak gelap amerika
grafitti fikiran di dinding jiwa
gelap menerjah bagai ribut
mencabut rumah-rumah, pohon-pohon, jalan-jalan
dan menyita tranquility dinihari dan tengahmalam
inilah kata-kata daripada yang teraniaya
mendebarkan jantung rakyat Abraham
bagai hamba melihat ketakutan bayang-bayangnya
keluarlah aman daripada hari-hari dilalui
tegak matahari di atas kepala mendidih prasangka
kirikanan bola mata mencari mangsa sentimen
amerikapun menjadi sanctuary belangjingga
mengaum serata dunia inginkan pemanjaan
mendiktat dengan ekonomi, politik dan budaya
tetapi kandang ini akan terus membelenggu;
dari zaman ‘how the west was won’, ku klux klan
ke global terrorist- ketakutan dimiliknegarakan menjadi polisi
suaratakkeruansuarataktentuansuarataktenteram
akan muncul dari kepala 50 juta tatkala ibubumiku
mengejawantah 3000 warganya menjadi tanda salib
inilah metamorfosis iraq
yang berdenyut didalam pasir dan udaranya
memberi nyawa kepada nasionalis
iraq akan memulangkan namanya ke dalam kenangan
dan tersisa hanya sikecil mungil anakibuanakbapaanakamerika.
didalam family home video
inilah puisi gelap amerika
grafitti fikiran di dinding jiwa
yang menyelinap didalam mimpi para intifada
singgah memberi amanat perjuangan
dan merekapun berjalan-jalan di segenap kota-kotamu;
menyambut harga runtuh WalMart
menikmati pijar putih Oval Office membunuh waktu di Dunkin Donuts
atau diantara penonton pelan satira David Letterman
aku akan hidup didalammu Amerika kerana di sini
Curt Cobain, Jimmy Hendrix dan Janis Joplin
bersembang sambil minum Café Latte
tentang The American Dreams !
Wednesday, July 23, 2008
Iqra'
mengembara dalam arus tak tahu
permulaan bismillah dan mahakasih-Nya
ilmu
i
q
r
a’ pelita minyak zaitun memberi sinar
kelam langit dalam, anakanak pada seri matanya
menulis di pelepah sukma
tentang firaun ditelan laut dan Muhammad meredah amazon
i q r a’
satu mawar, satu pedoman, satu percaya
jalanjalan berliku,jalanjalan perjuangan
tentang nabinabi dan isteriisteri deritanya
i
q
a’ nur !
Sunday, July 20, 2008
Tuesday, July 15, 2008
Samasama Bersayap
ia perkasa gundahgulana bermata kaca.
peradaban sastera gerhana dulu kala.
b
mengalir udara menjadi nyawa.
Friday, July 11, 2008
Saturday, July 5, 2008
1949
Mata bernyala, dengus nafas berbara
Melayu dalam genggam lara
jadi kuda tunggangan badut koloni
duka sudah tak terhambat,
luka makin tak terbebat
lalu muncul degup lain dalam diri
di tangan ada merah menitik parah
tatkala semangat diseret tersisa ke jalan
berselubung dalam senyap wibawa
memberi tajam renung menusuk
membalas dengan keberanian cakerawala
102, Kpg Datu, Sibu
28 Julai 2003
Thursday, July 3, 2008
Untukmu Darul Hana
kian terasa terjahan keras hari muka
mengungkap cerita lara
antara pertuanan dan perjuangan
mengikis jadi perih dalam dada
kembang-kempis menahan perit
luka sebuah bangsa
mengandung kolam jiwa
cerita keruh dari tipu-daya
dari maksud yang penuh tuba
mengikat tangan-tangan, kaki-kaki
kepala-kepala, tubuh-tubuh
menjadi seberkas yang beku
dibenam kedasar lintahdarat
bumi kering, tandus tanpa hikmah
daya mati—tersadai di
kerusi berkuasa hanya kisah pelayaran
untuk lemas di tengah lautan
disamping kekasih gelita
membawa budaya ke tebing terjal
menolak kampung ke gaung marginaliti
seraya berkata, “ inilah masa depan!”
puing-puing adat istiadat
melonggoknya jadi kehancuran
tentang dengung pembangunan
berbalik-balik antara gegendang
begitu merenyahkan pulas tidur malam
rosli dhoby dibelenggu semangat badiknya
hanya melaung suara terpendam dalam
jadi sejarah tak berguna
diperhitung tanpa kesedaran
bahawa nasib sesebuah bangsa
iubahnya sendiri
nota kaki; 'a river of drys tears' adalah judul buku karangan Abg Yusuf Putih tentang kemiskinan di bumi Sarawak Darul Hana
Wednesday, July 2, 2008
media oh media
Sunday, June 29, 2008
Bangunkan Lagi Sastra API
aku kembali menggasak jiwa
mahu mengaum laksana belangjingga
menduga dalam samudera rasa dan pesona
sukmaku bergelora, hati berombak
dengan suara-suara kepribadian ghinaya
perumahan setinggan harapan anakmuda
tunduk merendah menyembah Esa
dengan sari citra sendiri
menolak keserakahan ke tebing terjal
aku lewati jalan-jalan sepi jalan-jalan debu
mengajar dengan rotan kehidupan
tentang sahabatmusuh dan musuhsahabat
yang membugar sempadan kemanusiaan
memperkasa nyali kesenimanan
Thursday, June 26, 2008
Graffiti Kucing Hitam
Kebenaran tak keluar
huruf-huruf kakak tua ngobrol,
dongeng mengisi dada-dada
kurang menyoal, lebih menerima
tanpa tanya -- daya mati
aduh dan keluh yang basi
menu nombor satu hingga menjilat jari
langit dalam kembali temaram
ada lagi mimpi menahan perut terburai
topeng-topeng afrika
ikan-ikan sardin terjepit
di kota murba jadi aspal buat pijakan
kaki-kaki gajah
seperti lukisan avant garde
sukar dimengerti tentang marah yang tak terluahkan
tatkala hari-hari berlalu berkisar debu
mereka mengenakan wajah lain yang dungu
anjing-anjing ngomong kasar di papantanda
menyalak jantung jadi kecut
jantanpuisi dikasi, kesaksian di jeriji besi
berbini beranak sunyi di padang pertiwi
perkarangan saling paling-berpaling,
melempar jauh pandang antara mereka
tidak lagi menggugah tindak
berkarat keris tertinggal dilumpur budaya
merasmi warna masa depan
dalam kelam kelabu asap
menghempas tulang empat kerat
melolong sukma di pinggang merana
menekan-mendesak diam yang panjang
ia gunung mengandung dendam
nama-nama yang jenuh
makan hati berulam jantung
monolog tak keruan akan merusuh
pada hari kebebasan
menjadi nyali yang nyala
pejuang dari ribut dan lahar